Merujuk Halaman Wikipedia :
Goa ini disebut Goa Jepang di karena dulunya goa ini pernah digunakan menjadi tempat persembunyian dan perlindungan tentara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang ke - 16 semasa Perang Dunia ke - II. Pulau Biak menjadi medan pertempuran Perang Dunia ke - 2 antara Kekaisaran Jepang melawan pasukan Sekutu. Pulau ini menjadi saksi bisu konflik terbesar dan paling merusak sepanjang sejarah di Abad ke - 21. Tempat ini merupakan tempat ziarah bagi wisatawan Jepang, yang dimana disini hingga hari ini kita dapat menemui ratusan tengkorak tentara Jepang yang gugur. Dan selain Goa Jepang terdapat wisata lainnya yaitu Monumen Perang Dunia ke - II yang terletak di pinggir pantai Ambroben,Kabupaten Biak Numfor. Di monumen ini juga terdapat lubang gua yang dulunya memiliki jalan yang bisa tembus hingga ke Goa Jepang. Namun untuk saat ini sudah tertutup yang di akibatkan oleh kerusakan perang semasa Perang Dunia ke - II.
Gua Jepang dalam bahasa setempat disebut Gua Binsari yang berarti Gua Nenek. Cerita turun temurun dari warga ,dulunya di gua itu hidup seorang nenek. Namun saat tentara Jepang datang ke dalam gua, sang nenek tersebut menghilang tanpa jejak.
Gua ini sering digunakan masyarakat untuk beristirahat dan mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Saat tentara Jepang tinggal di dalam gua, lokasi itu dijadikan pusat logistik, sekaligus tempat persembunyian tentara Jepang pada Perang Dunia ke-II dibawah komando Kolonel Kozume.
Kemudian lokasi tersebut diketahui oleh sekutu, maka pada 7 Juni 1944, sekutu menjatuhkan bom dan drum-drum yang berisi bahan bakar diatas gua, hingga menyebabkan sekitar 3.000 tentara Jepang meninggal dunia.
Gua Jepang terletak di pusat Kota Biak. Untuk menuju ke gua ini, bisa ditempuh dengan menggunakan motor atau mobil. Pengelola Gua Jepang menarik tarif Rp 25 ribu per orang jika ingin menikmati wisata sejarah di Gua Jepang. Begitu memasuki kawasan Gua Jepang, terlihat ratusan puing-puing sisa Perang Dunia II di halaman depan. Kemudian, jika menelisik lagi ke dalam gua, pengunjung harus menuruni beberapa anak tangga.
Seperti pada gua umumnnya, di Gua Jepang banyak ditemui stalaktit yang terbentuk secara alami, serta akar pohon yang menjuntai ke bawah. Pada lokasi Gua Jepang juga banyak ditemui pondok-pondok untuk pengunjung beristirahat.
Untuk lebih jelas terkait sejarah yang terjadi di Gua Jepang, pengelola mendirikan sebuah museum yang menyimpan berbagai macam benda yang digunakan oleh tentara Jepang di masa lalu.
For further information please contact
Dessire Kukus, Miss
Email : ask.kakikosong@gmail.com
Chat / Call : +62 812-4847-984
Whatsapp link : WhatsApp
Biak Island, Papua - Indonesia